Dengan evolusi teknologi pencetakan, bisnis telah melihat transformasi signifikan dalam proses komunikasi. Ketika perusahaan mengadopsi pendekatan baru, kini ada strategi berbeda yang dapat mereka terapkan, yang memengaruhi solusi pemasaran, layanan pelanggan, dan pengemasan mereka.
Baik Anda memiliki bisnis kecil atau besar, Anda harus menggunakan bahan berkualitas tinggi untuk menghasilkan berbagai jenis pencetakan kemasan seperti userslot. Melakukan hal ini akan membantu Anda mengikuti tren saat ini dan pertumbuhan pasar. Pelajari lebih lanjut tentang sejarah digital printing dan bagaimana teknologi pencetakan berkembang hingga menjadi seperti sekarang ini dengan infografis di bawah ini sebagai panduan Anda.
Apa itu Pencetakan Digital?
Pencetakan digital adalah proses menempatkan gambar digital ke platform yang diinginkan. Dibandingkan dengan metode pencetakan tradisional, tidak perlu menggunakan pelat cetak untuk mendapatkan hasil berkualitas tinggi dengan pencetakan digital. Sebaliknya, desain atau teks yang dipilih dibuat menjadi soft copy dan dikirim ke mesin cetak untuk dicetak.
Pencetakan digital menawarkan cara yang lebih nyaman dan mudah diakses untuk menghasilkan kemasan produk yang berbeda dalam waktu singkat. Ini juga bisa menjadi solusi hemat biaya untuk menyediakan layanan yang dipersonalisasi.
Sejarah Percetakan Digital
Pengembang percetakan telah berkembang pesat. Berikut ini beberapa jenis pencetakan selama bertahun-tahun dan sejarah pencetakan digital.
1439
Seorang tukang emas Jerman bernama Johannes Gutenberg menemukan salah satu mesin cetak pertama. Ini dirancang sebagai jenis printer bergerak yang dapat digunakan dengan tangan. Hal ini membantu meningkatkan kecepatan produksi materi cetak dan membuatnya lebih mudah diakses oleh semua orang.
1790-an
Saat ini, litografi menjadi salah satu teknik pencetakan yang paling umum digunakan. Proses ini menggunakan batu pipih atau pelat logam tempat gambar dihasilkan menggunakan zat berminyak yang berfungsi sebagai tinta.
1843
Richard March Hoe menemukan mesin cetak putar, yang dengan cepat akan menggantikan mesin cetak. Ia fokus menyempurnakan metode pengepresan dengan mencetak pada gulungan kertas yang berkesinambungan. Hal ini membantu merevolusi pencetakan surat kabar.
1875
Memanfaatkan teknologi yang diperkenalkan oleh Richard March Hoe, metode pencetakan baru ditemukan, menggantikan proses pencetakan dalam jumlah besar. Teknik ini menggunakan tinta dari piring dan memindahkannya ke selimut karet untuk mencetak teks dan gambar yang diinginkan pada permukaan.
1938
Chester Carlson menemukan elektrofotografi, yang menggunakan berkas ion terarah yang diarahkan ke drum bahan isolasi yang berputar. menghasilkan muatan elektrostatis pada drum. Bubuk halus kemudian dapat ditaburkan pada drum; bedak akan menempel pada bagian-bagiannya
1977
Pada tahun 1977, mesin fotokopi tercepat ditemukan, dan jenis tinta yang digunakan nantinya akan diubah untuk pencetakan. Agar berhasil mencetak teks atau grafik, metode ini menggunakan partikel tersuspensi dalam minyak pencitraan, membentuk lapisan plastik tipis pada permukaan kertas.
1985
Printer laser kantor semakin populer karena menghasilkan cetakan berkualitas lebih tinggi tanpa proses yang terlalu rumit. Printer laser menjadi lebih umum, memungkinkan industri percetakan mengontrol produksinya dengan mudah.
1990
Usaha percetakan kecil yang memiliki printer digital mulai bersaing dengan laboratorium percetakan tradisional. Ini termasuk toko fotokopi dan individu yang memiliki perangkat lunak desktop publishing. Seiring berjalannya waktu, tren ini mendefinisikan kembali kemampuan pencetakan perusahaan.
2010 hingga sekarang
Seiring berkembangnya teknologi, pencetakan digital dengan cepat menjadi salah satu proses pencetakan yang paling banyak digunakan di dunia. Pergerakan ini menempatkan metode pencetakan tradisional pada posisi yang kurang menguntungkan karena industri dapat menghasilkan produk dengan kualitas lebih baik dengan biaya lebih rendah.
Baca Juga : Kenapa Bisnis Percetakan Semakin Sepi